mmg sgt janggal kita perhatikan jika yang menjadi standard klulusan hanya berdasarkan dari beberapa mata plajaran saja.
terutama bagi pljar yang brada di plosokdesa yang untuk mmnuhi kbutuhan primer sperti buku saja mereka sudah tidak mmpu, apalagi mereka hrus di tuntut untuk mnyamakan standarisasi dgn siswa2 yg ada di ibu kota.
baim & her honey
UN sebagai syarat kelulusan merupakan Anomaly terhadap fungsi guru. fungsikan UN sebagai tolok ukur standar tingkat pendidikan di negara Kita tidak menghubungkan dengan kelulusan. Kembalikan lagi pada tahun 2002 dengan menggunakan rumus PQ
nn - 14 years ago
UN BOLEH-BOLEH AJA ASAL SEBAGAI STANDART MUTU BAGI SEKOLAH-SEKOLAH, BUKAN STANDART KELULUSAN NASIONAL!
arifin - 14 years ago
kuiltas siswa/seseorang tidak hanya bisa dilihat dari hasil ujian nasional.Kalau UN menjadi tolok ukur kelulusan, terus buat apa sekolah tiap hari selama 3 tahun berturut-turut????gk usah sekolah aj klo gt.Langsung ikut UN aj...Kn sekolah yang 3 tahun gk jadi pertimbangan????kayaknya masuk akal klo gini.
Yang bisa menilai tingkat keberhasilan siswa adlah guru pengajar sendiri.. Beliau2 ini yang lebih tau tentang bagaimana kepribadian siswa,potensi siswa, kualitas siswa, dan kemampuan siswa...kok bisa kelulusan siswa di tentukan oleh orang2 di atas sana yang ngakunya mengerti soal pendidikan tapi mereka tidak mengerti.... sebagai contoh yang baca ini mana tau kepribadian saya, tau sifat saya, tau kualitas SDM saya???? gk tau kn.. yang tau ya orang2 di sekitar saya yang bertemu saya setiap hari terutama orang tua saya..makanya para orang2 yang terhormat pembuat kebijakan UN ini nasehantny "g usah sok tau deh "
sime al hikmah - 14 years ago
sangat tdk adil kalau pengorbanan siswa selama 3 tahun harus sia-sia karena tdk lulus UNAS. sebaiknya UNAS dijadikan pengukur kemampuan siswa saja dan penentu kelulusan tetap ditentukan sekolah masing-masing, karena bagaimanapun guru lebih ntahu siswanya daripada pemerintah. thanks a lot.
maulida - 14 years ago
memang benar ujian merupakan tolak ukur keberhasilan siswa dan guru, tetapi tiap daerah berbeda dalam hal mutu pendidikan dan ini tidak bisa disamaratakan. artinya, UN tidak berpihak pada siswa dan sekolah di pedesaan, yang belum punya sarana dan prasarana yang lengkap. gurulah yang dapat menentukan kelulusan siswa.
Eko Rianto - 14 years ago
UN boleh asal tidak menentukan kelulusan siswa. Sebab Indonesia butuh banyak manusia dg ketrampilan beda. bagaimana kalau ada olahragawan yg mtknya cuma 2,0. Jagoan seni dll tetapi kemampuan mtknya cuma 3,0, padahal dia sudah usaha mati-matian. Lagian mtknya itu enggak ada hubungan sama sekali dg keahliannya. Matematika emang penting, tapi tidak semua kompetensi dalam mtk itu betul-betul penting bagi suatu keahlian. Begitu juga dg Bahasa inggris, fisika kimia, dll. Jadi mari kita kembangkan seluruh bakat dan potensi siswa, dan jangan dipasung dg UN. Semoga Indonesia makin jaya dg adanya manusia dg keunggulan yg beraneka ragam
Suhairi Maragani,ST - 14 years ago
Ujian Nasional adalah merupakan tolak ukur keberhasilan belajar mengajar siswa dan guru, namun kembali lagi kepada kuatilas para pendidiknya sehingga mampu menciptakan siswa yang berprestasi dan mampu tidak hanya untuk menjawab dalam ujian nasional namun lebih dari itu berprestasi dalam dunia international.
era globalisasi yang akan datang akan banyak tantangan bagi anak cucu kita kelak, diharapkan pemerintah untuk dapat tanggap terhadap hal ini, bahwa meningkatkan mutu penting adalah penting.
Suhairi Mara Gani, ST - 14 years ago
Ujian Nasional menurut saya adalah merupakan tolak ukur dari hasil pembelajaran siswa, namun kembali lagi kepada kualitas pengajarnya apakah mampu untuk menciptakan siswa dengan prestasi yang baik secara umum, jadi kualitas pendidikan di Indonesia ini bisa merata.
Dengan meningkatkatnya kualitas pendidikan tentunya akan berpengaruh terhadap perkembangan bangsa terutama menjelang era globalisasi yang dipersaingannya akan semakin ketat, karena kita harus mempersiapkan anak didik kita mulai sekarang dimulai mulai dari keluarga kita sendiri sehingga bisa membawa nama bangsa di dunia international
suharno - 14 years ago
masih ada kelemahan dalam UN, tapi masih banyak manfaatnya UN sebagai salah satu indikator kelulusan. jika dilihat secara komprehensif UN sebagai salah satu penilaian diantara penilaian lainnya. hal lain nilai UN
Pak Samz - 14 years ago
Jika pembelajaran tanpa ada penilaian maka tidak ada tolak ukur pembelajaran... alias mubazir. jadi UN harus tetap ada dengan pertimbangan grade sekolah dan region wilayah berdasarkan survei-survei pendidikan diberbagai wilayah... sehingga terbentuk kriteria kelulusan yang spesifik per daerah dengan tetap mengacu pada SKL...
Tidak setuju jika kelulusan siswa hanya ditentukan oleh nilai UN. Kita harus bercermin pada pengalaman yg lalu-lalu. Ada beberapa siswa yang dirugikan krn peraturan ini. siswa yang kesehariannya cerdas tapi krn nilai UNnya rendah, entah krn faktor apa shg siswa tsb dinyatakan tdk lulus. Mana jerih payah siswa selama 3 thn...tdk ada harganya....??? UN sebenarnya sgt baik diterapkan, tapi pelaksanaannya kadang disalah gunakan. Banyak terdapat kecurangan2 yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu. Hilangkan sj UN jika tdk dapat menghilangkan kecurangan2 tsb krn UN hanya menghabiskan banyak biaya tapi hasil yg diperoleh tdk sesuai kenyataannya. Dana untuk UN alihkan sj ke hal-hal yang lebih penting untuk kesejahteraan bangsa....
weedee - 14 years ago
UN janganlah dijadikan sebagai syarat kelulusan siswa tapi jadikan lah UN sebagai alat untuk memetakan kualitas pendidikan di Indonesia, bagi sekolah yang hasil UN nya buruk diberikan bimbingan teknis atau bantuan untuk memperbaiki sarana dan sarana yang belum memadai. Bagi yang hasil UN nya bagus buat peringkat sekolah terbaik secara nasional sehingga sekolah tersebut dapat menjadi sekolah tujuan bagi orang tua.
syarif - 14 years ago
pada dasarnya saya setuju dengan adanya uian nasional... tapi saya tidak sepakat ketika ujian Nasional sebagai syarat mutlak yg menentukan kelulusan... apalah arti sebuah proses..., apakah kita hanya melihat kemampuan kognitif saja...Ujian nasional hanya mengukur itu saja... bagaimana dengan kecerdasan yg lain ...afektif dan psikomotorik......
" Ujian saat ini justru menumbuhkan nilai-nilai ketidakjujuran...baik guru, siswa mapun pihak2 yg terkait...
Hanna - 14 years ago
"Ujian Nasional" yang sekarang di hapuskan TAPI tahun 2010 akan diadakan lagi, sama saja atuh, hapuskan saja lah saya sangat setuju. Sudah banyak korban pendidikan karena Ujian Nasional.
Ahmad Asy'ari HB - 14 years ago
UN Hanya Dipakai Ajang Bisnis sebagian orang aja ....
Boleh Ada UN Untuk Setandar Kelulusan Diserahkan Keoada Sekolah Masing-masing karna sekolahan itulah yang tau kemampuan siswa nya masing-masing, UN Hanya Membuat Siswa -Siswi Setres Belajar Selama 3 Tahun Hanya di tentukan Dengan 3 Hari ..... Tolong Depdiknas Dipikirkan secara matang-matang .... jangan hanya menguntungkan sebagian pihak saja ....
ita - 14 years ago
tolak UN sebagai penentu kelulusan siswa...!!
banyak orang yang mengalami stress karena harus menghadapi UN,,ga adil banget belajar selama 3 tahun harus di tentukan dengan 3 hari.kalau UN teteap d jalankan ga sedikit orang yang akan mengalami gangguan jiwa,bunuh diri akibat stress atau karena harus menanggung malu seumur hidupnya.!
tolong pikirkan nasib kami,,tidak selalu orang pintar lulus dalam UN ini,bahkan ada di salah satu daerah siswa yang pintar tetapi tidak lulus dalam melaksanakan UN,..
jovan - 14 years ago
tidak manusiawi apabila syarat kelulusan siswa harus ditentukan oleh UAN, karena percuma sekolah selama 3 tahun harus ditentukan hanya dengan waktu 2 jam dan 3 mata pelajaran saja..
saya setuju apabila UAN ada karena telah ada APBN nya dari pemerintah akan tetapi UAN jangan dijadikan syarat sebagai kelulusan bagi siswa..
mmg sgt janggal kita perhatikan jika yang menjadi standard klulusan hanya berdasarkan dari beberapa mata plajaran saja.
terutama bagi pljar yang brada di plosokdesa yang untuk mmnuhi kbutuhan primer sperti buku saja mereka sudah tidak mmpu, apalagi mereka hrus di tuntut untuk mnyamakan standarisasi dgn siswa2 yg ada di ibu kota.
baim & her honey
UN sebagai syarat kelulusan merupakan Anomaly terhadap fungsi guru. fungsikan UN sebagai tolok ukur standar tingkat pendidikan di negara Kita tidak menghubungkan dengan kelulusan. Kembalikan lagi pada tahun 2002 dengan menggunakan rumus PQ
UN BOLEH-BOLEH AJA ASAL SEBAGAI STANDART MUTU BAGI SEKOLAH-SEKOLAH, BUKAN STANDART KELULUSAN NASIONAL!
kuiltas siswa/seseorang tidak hanya bisa dilihat dari hasil ujian nasional.Kalau UN menjadi tolok ukur kelulusan, terus buat apa sekolah tiap hari selama 3 tahun berturut-turut????gk usah sekolah aj klo gt.Langsung ikut UN aj...Kn sekolah yang 3 tahun gk jadi pertimbangan????kayaknya masuk akal klo gini.
Yang bisa menilai tingkat keberhasilan siswa adlah guru pengajar sendiri.. Beliau2 ini yang lebih tau tentang bagaimana kepribadian siswa,potensi siswa, kualitas siswa, dan kemampuan siswa...kok bisa kelulusan siswa di tentukan oleh orang2 di atas sana yang ngakunya mengerti soal pendidikan tapi mereka tidak mengerti.... sebagai contoh yang baca ini mana tau kepribadian saya, tau sifat saya, tau kualitas SDM saya???? gk tau kn.. yang tau ya orang2 di sekitar saya yang bertemu saya setiap hari terutama orang tua saya..makanya para orang2 yang terhormat pembuat kebijakan UN ini nasehantny "g usah sok tau deh "
sangat tdk adil kalau pengorbanan siswa selama 3 tahun harus sia-sia karena tdk lulus UNAS. sebaiknya UNAS dijadikan pengukur kemampuan siswa saja dan penentu kelulusan tetap ditentukan sekolah masing-masing, karena bagaimanapun guru lebih ntahu siswanya daripada pemerintah. thanks a lot.
memang benar ujian merupakan tolak ukur keberhasilan siswa dan guru, tetapi tiap daerah berbeda dalam hal mutu pendidikan dan ini tidak bisa disamaratakan. artinya, UN tidak berpihak pada siswa dan sekolah di pedesaan, yang belum punya sarana dan prasarana yang lengkap. gurulah yang dapat menentukan kelulusan siswa.
UN boleh asal tidak menentukan kelulusan siswa. Sebab Indonesia butuh banyak manusia dg ketrampilan beda. bagaimana kalau ada olahragawan yg mtknya cuma 2,0. Jagoan seni dll tetapi kemampuan mtknya cuma 3,0, padahal dia sudah usaha mati-matian. Lagian mtknya itu enggak ada hubungan sama sekali dg keahliannya. Matematika emang penting, tapi tidak semua kompetensi dalam mtk itu betul-betul penting bagi suatu keahlian. Begitu juga dg Bahasa inggris, fisika kimia, dll. Jadi mari kita kembangkan seluruh bakat dan potensi siswa, dan jangan dipasung dg UN. Semoga Indonesia makin jaya dg adanya manusia dg keunggulan yg beraneka ragam
Ujian Nasional adalah merupakan tolak ukur keberhasilan belajar mengajar siswa dan guru, namun kembali lagi kepada kuatilas para pendidiknya sehingga mampu menciptakan siswa yang berprestasi dan mampu tidak hanya untuk menjawab dalam ujian nasional namun lebih dari itu berprestasi dalam dunia international.
era globalisasi yang akan datang akan banyak tantangan bagi anak cucu kita kelak, diharapkan pemerintah untuk dapat tanggap terhadap hal ini, bahwa meningkatkan mutu penting adalah penting.
Ujian Nasional menurut saya adalah merupakan tolak ukur dari hasil pembelajaran siswa, namun kembali lagi kepada kualitas pengajarnya apakah mampu untuk menciptakan siswa dengan prestasi yang baik secara umum, jadi kualitas pendidikan di Indonesia ini bisa merata.
Dengan meningkatkatnya kualitas pendidikan tentunya akan berpengaruh terhadap perkembangan bangsa terutama menjelang era globalisasi yang dipersaingannya akan semakin ketat, karena kita harus mempersiapkan anak didik kita mulai sekarang dimulai mulai dari keluarga kita sendiri sehingga bisa membawa nama bangsa di dunia international
masih ada kelemahan dalam UN, tapi masih banyak manfaatnya UN sebagai salah satu indikator kelulusan. jika dilihat secara komprehensif UN sebagai salah satu penilaian diantara penilaian lainnya. hal lain nilai UN
Jika pembelajaran tanpa ada penilaian maka tidak ada tolak ukur pembelajaran... alias mubazir. jadi UN harus tetap ada dengan pertimbangan grade sekolah dan region wilayah berdasarkan survei-survei pendidikan diberbagai wilayah... sehingga terbentuk kriteria kelulusan yang spesifik per daerah dengan tetap mengacu pada SKL...
Tidak setuju jika kelulusan siswa hanya ditentukan oleh nilai UN. Kita harus bercermin pada pengalaman yg lalu-lalu. Ada beberapa siswa yang dirugikan krn peraturan ini. siswa yang kesehariannya cerdas tapi krn nilai UNnya rendah, entah krn faktor apa shg siswa tsb dinyatakan tdk lulus. Mana jerih payah siswa selama 3 thn...tdk ada harganya....??? UN sebenarnya sgt baik diterapkan, tapi pelaksanaannya kadang disalah gunakan. Banyak terdapat kecurangan2 yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu. Hilangkan sj UN jika tdk dapat menghilangkan kecurangan2 tsb krn UN hanya menghabiskan banyak biaya tapi hasil yg diperoleh tdk sesuai kenyataannya. Dana untuk UN alihkan sj ke hal-hal yang lebih penting untuk kesejahteraan bangsa....
UN janganlah dijadikan sebagai syarat kelulusan siswa tapi jadikan lah UN sebagai alat untuk memetakan kualitas pendidikan di Indonesia, bagi sekolah yang hasil UN nya buruk diberikan bimbingan teknis atau bantuan untuk memperbaiki sarana dan sarana yang belum memadai. Bagi yang hasil UN nya bagus buat peringkat sekolah terbaik secara nasional sehingga sekolah tersebut dapat menjadi sekolah tujuan bagi orang tua.
pada dasarnya saya setuju dengan adanya uian nasional... tapi saya tidak sepakat ketika ujian Nasional sebagai syarat mutlak yg menentukan kelulusan... apalah arti sebuah proses..., apakah kita hanya melihat kemampuan kognitif saja...Ujian nasional hanya mengukur itu saja... bagaimana dengan kecerdasan yg lain ...afektif dan psikomotorik......
" Ujian saat ini justru menumbuhkan nilai-nilai ketidakjujuran...baik guru, siswa mapun pihak2 yg terkait...
"Ujian Nasional" yang sekarang di hapuskan TAPI tahun 2010 akan diadakan lagi, sama saja atuh, hapuskan saja lah saya sangat setuju. Sudah banyak korban pendidikan karena Ujian Nasional.
UN Hanya Dipakai Ajang Bisnis sebagian orang aja ....
Boleh Ada UN Untuk Setandar Kelulusan Diserahkan Keoada Sekolah Masing-masing karna sekolahan itulah yang tau kemampuan siswa nya masing-masing, UN Hanya Membuat Siswa -Siswi Setres Belajar Selama 3 Tahun Hanya di tentukan Dengan 3 Hari ..... Tolong Depdiknas Dipikirkan secara matang-matang .... jangan hanya menguntungkan sebagian pihak saja ....
tolak UN sebagai penentu kelulusan siswa...!!
banyak orang yang mengalami stress karena harus menghadapi UN,,ga adil banget belajar selama 3 tahun harus di tentukan dengan 3 hari.kalau UN teteap d jalankan ga sedikit orang yang akan mengalami gangguan jiwa,bunuh diri akibat stress atau karena harus menanggung malu seumur hidupnya.!
tolong pikirkan nasib kami,,tidak selalu orang pintar lulus dalam UN ini,bahkan ada di salah satu daerah siswa yang pintar tetapi tidak lulus dalam melaksanakan UN,..
tidak manusiawi apabila syarat kelulusan siswa harus ditentukan oleh UAN, karena percuma sekolah selama 3 tahun harus ditentukan hanya dengan waktu 2 jam dan 3 mata pelajaran saja..
saya setuju apabila UAN ada karena telah ada APBN nya dari pemerintah akan tetapi UAN jangan dijadikan syarat sebagai kelulusan bagi siswa..